CONTENT BLOG

BLOG CONTENT IS AVAILABLE IN TWO LANGUAGES, INDONESIA AND ENGLISH (UK/US)
KONTEN BLOG INI TERSEDIA DALAM DUA BAHASA, INDONESIA DAN INGGRIS

TITHING / PERPULUHAN


PERPULUHAN (Pdt. Dr. Lenny Matoke, Sp.S. MA)

Kejadian 14 : 17 – 20; Matius 23 : 23

Renungan Khotbah Hamba Tuhan Kata Bijak Saat Teduh Kesaksian /

Reflections Sermons Servant of God Teen Thoughts Wisdom

Materials Quiet Time Testimony


Memiliki pengetahuan dan pengertian tentang perpuluhan seperti yang diajarkan dalam Firman Tuhan akan membuat kita tahu pasti apa yang kita lakukan dan tidak membuat kita diombang-ambingkan dengan berbagai pengajaran tentang perpuluhan yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman.

1.       Perpuluhan Dalam Perjanjian Lama
a.       Abraham
Perpuluhan bukanlah taurat tetapi kebenaran Firman Tuhan, yang Tuhan mau kita lakukan sampai hari ini. Perpuluhan sudah dilakukan 430 tahun sebelum taurat ada. Tindakan perpuluhan yang pertama dilakkan oleh Abram atau Abraham (Kejadain 14 : 17-20). Abraham melakukan tindakan ini karena dipimpin Roh Tuhan, bukan karena peraturan atau perintah. Saat itu Abraham memberikan perpuluhan kepada Melkisedek. Dalam Ibrani 7 : 1 – 3, Melkisedek adalah gambaran Allah yang menjadi manusia (Theophani). Sekalipun dalam PL Tuhan Yesus belum menyatakan dirinya, namun Abraham telah mengalami perjumpaan pribadinya dengan Allah, dalam rupa 3 malaikat yang datang menjumpai Abraham sebelum peristiwa Sodom & Gomora.
b.      Yakub (Kejadian 28 : 20 – 22)
Orang kedua yang melakukan tindakan perpuluhan adalah Yakub, cucu Abraham. Saat Yakub dalam perjalanan ke Haran, ia bermalam di Lus dan ia bermimpi meliha tangga kesurga dan malaikat turun naik melalui tangga itu, lalu ia bernazar. Apa yang dilakukan Yakub terjadi sebelum Taurat diberikan pada Musa.
Banyak kebenaran dalam taurat yang sudah ada sebelum taurat itu diberikan. Seperti halnya ketentuan tentang korban penghapusan dosa. Hal itu dimulai saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka menggunakan daun untuk menutupi ketelanjangan mereka, namun Allah mengambil kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan mereka. Itu artinya ada binatang yang dikorbankan karena dosa mereka. Jadi pembenaran melalui korban darah terjadi jauh sebelum adanya Taurat. Abraham dan Yakub dengan setia melakukan perpuluhan bukan bagian dari Taurat, tapi ketentuan Tuhan yang berlaku sampai masa perjanjian batu.
2.       Pembagian Hukum Taurat
-          Ketetapan dan hukum-hukum ibadah : liturgi, ceremonial, korban darah binatang, minyak urapan, ceremonial imam-imam, pelayanan dalam ibadah.
-          Peraturan untuk kehidupan masyarakat Israel, adat istiadat yang khusus berlaku untuk bangsa Israel yang mengatur masa raya-masa raya.
-          Hukum kesusilaan, etika, peraturan-peraturan kelakukan terjadap Allah, hukum pernikahan, 10 hukum Tuhan denga intinya hukum kasih dan juga persepuluhan.
Yang dilakukan oleh Abraham dan diturunkan kepada 2 keturunannya yaitu Israel dan gerejanya. Yesus tidak pernah membatalkan hukum taurat tapi Yesus menggenapi hukum taurat (Matius 5 : 17), Ia ada sebagai Imam besar, Anak Domba Allah dan sebagai Messias. Sehingga bagian hukum yang 1 dan 2 sudah digenapi oleh Tuhan lewat pengorbanannya di kayu salib, darahnya yang tercurah membayar semua hutang dosa kita. Tuhan Yesus menggenapi taurat dan membawanya kepada hukum yang lebih mulia yaitu hukum kasih karunia. Sedangkan yang ke-3 tidak dibatalkan tapi dilakukan sebagai suatu kebenaran.
3.       Perpuluhan Dalam Perjanjian Baru
Selama masa hidupnya di dunia ini 3,5 tahun, Tuhan tidak memfokuskan pengajaran-Nya pada perpuluhan karena itu adalah suatu keharusan bagi bangsa Israel (Matius 23 : 23). Tuhan memfokuskan dirinya pada misi utama, keselamatan seluruh umat manusia. Tuhan menambahkan suatu nilai yang lebih tinggi, bahwa perpuluhan yang kita berikan itu bukan karena peraturan tapi karena rasa kasih kita pada Tuhan. Di masa perjanjian baru, penebusan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, membuat seluruh hidup kita menjadi milik Tuhan (I Korintus 6 : 19 – 20; II Korintus 5 : 15), sebab itu kita harus memberikan kepada kaisar/manusia apa yang kaisar/manusia punya dan kepada Tuhan apa yang Tuhan punya (Matius 22 : 17 – 21)
Dan apa yang dilakukan oleh Abraham, itu menjadi ketentuan bagi kita juga, karena Abraham adalah Bapa segala bangsa dan oleh karena Yesus Kristus pun kita menjadi Israel-Israel rohani (Ibrani 4 : 16-17).
4.       Dampak Rohani & Jasmani Karena Taat Perpuluhan
-          Unsur penyembahan kita pada Tuhan, bahwa kita berada dibawah otoritas, ketaatan pada Firman Allah. Kita memberikan roh,jiwa dan tubuh kita pada Tuhan. Tuhan pemilik hidup kita. Penyembahan merupakan pintu gerbang lahirnya damai sejahtera, sukacita yaitu suasana surgawi.
-          Kita adalah makhluk ciptaan yang menghormati otoritas Allah sebagai pencipta. Menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya tuan dalam hidup kita bukannya mamon.
-          Bukti ketulusan dan kejujuran hati kita. Perpuluhan menjadi pokok persembahan kita.
-          Perpuluhan menjadi kebenaran kita bahwa hidup memberkati (Maleakhi 3 : 8 – 11) memberikan perpuluhan menjadi bukti ketaatan kita pada Firman Tuhan yang membuat Tuhan menggenapi janji-Nya.
-          Perpuluhan untuk menguji kasih dan ketaatan kita pada Tuhan.
Kita memberikan perpuluhan bukan supaya kita diberkati. Kita memberi perpuluhan karena kita mengasihi Tuhan dan ingin menyatakan bahwa Tuhanlah satu-satunya Tuhan dan Tuan dalam hidup kita, bukan Mamon. Kasih kita pada Tuhan dinyatakan lewat ketaatan kita memberikan perpuluhan. Keberkatan yang kita terima hanya kegenepan Firman yang mengikuti perbuatan kebenran yang kita lakukan (Maleakhi 3 : 8 – 11; Yakobus 1 : 25). Tuhan memberkati kita semua.

Amin.

Renungan Khotbah Hamba Tuhan Kata Bijak Saat Teduh Kesaksian /

Reflections Sermons Servant of God Teen Thoughts Wisdom

Materials Quiet Time Testimony



ENGLISH

 

Tithing (Pdt. Dr. Lenny Matoke, Sp.S. MA)

Genesis 14: 17-20, Matthew 23: 23


Have knowledge and understanding of the tithe as taught in the Word of God will make sure we know what we do and do not make us swayed by the variety of teaching about the tithe that is incompatible with the truth of the Word.
1. Tithing in the Old Testament
a. Abraham
Tithing is not the law but the truth of the Word of God, that God wants us to do to this day. Tithing was done 430 years before the law existed. The first act of tithing They were made by Abram or Abraham (Kejadain 14: 17-20). Abraham did this action because the Spirit of God, not because of regulations or orders. At that Abraham gave tithes to Melchizedek. In Hebrews 7: 1-3, Melchizedek is the image of God made flesh (Theophani). Even in the Old Testament the Lord Jesus was not yet revealed, but Abraham has his personal encounter with God, in the form of three angels who come to see Abraham before Sodom & Gomorrah event.
b. Jacob (Genesis 28: 20-22)
The second person who does the tithe is Jacob, Abraham's grandson. When Jacob on his way to Haran, he stayed in Luz, and he dreamed meliha stairway to heaven and angels ascending and descending through the steps, and he vowed. What Jacob did happen before the Torah was given to Moses.
A lot of truth in the law that existed before the law was given. As well as provision for sin. It began when Adam and Eve sinned, they use leaves to cover their nakedness, but God took the skins of animals to cover their nakedness. That means no animals were sacrificed for their sins. So the justification through the blood of the victim occurred long before the Torah. Abraham and Jacob are faithful tithe is not part of the Torah, but God's provision in force until the treaty stone.
2. Division of Law
- Provisions and laws of worship: the liturgy, ceremonial, animal blood sacrifice, the anointing oil, ceremonial priests in worship services.
- Regulations for the life of Israeli society, customs which specifically applies to the nation of Israel who organize feast days of highway.
- The law of decency, ethics, behavior rules terjadap God, marriage laws, 10 laws of God's law of love its core premises and also the tithe.
Performed by Abraham and his descendants down to two, namely Israel and the church. Jesus did not cancel the law but Jesus fulfilled the law (Matthew 5: 17), He is there as a priest, the Lamb of God and the Messiah. So that the law of the 1 and 2 are fulfilled by God through his sacrifice on the cross, shed his blood to pay all our sins. Jesus fulfilled the law and bring it to a nobler law is the law of grace. While the to-3 was not canceled but was done as a truth.
3. Tithing in the New Testament
During his life on earth is 3.5 years, the Lord did not focus his teaching on tithing because it is a necessity for the nation of Israel (Matthew 23: 23). God focused on his primary mission, salvation of all mankind. God adds a higher value, that we give the tithe was not because of regulation but because of a sense of our love for God. In the new agreement, the redemption by the Lord Jesus, make our whole life belongs to God (I Corinthians 6: 19-20; II Corinthians 5: 15), therefore we should give to Caesar / man what is Caesar / man has and to God what God has (Matt. 22: 17-21)
And what is done by Abraham, was a provision for us as well, because Abraham is the father of the nation and because of Jesus Christ, even we become spiritual Israel-Israel (Hebrews 4: 16-17).
4. Spiritual & Physical Impacts Because obedient Tithing
- Elements of our worship to God, that we are under the authority, obedience to the Word of God. We're giving spirit, soul and body to God. Lord of our lives. Worship is the gateway to the birth of the peace and joy that is a heavenly atmosphere.
- We are creatures who respect the authority of God as creator. God as the sole masters of our lives instead of mammon.
- Proof of sincerity and honesty of our hearts. Tithing become a staple of our offerings.
- Tithing becomes our truth that life is blessed (Malachi 3: 8-11) to tithe is proof of our obedience to the Word of God that makes God to fulfill His promise.
- Tithing to test our love and obedience to God.
We tithe is not that we are blessed. We tithe because we love God and want to claim that God is the only Lord and Master of our lives, not Mammon. Our love for God is expressed through our obedience to tithe. Blessing we receive word that follows only kegenepan kebenran deeds that we do (Malachi 3: 8-11; James 1: 25). God bless us all.
Amen.

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda Sangat Membantu Kami...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...