KESAKSIAN
KISAH NYATA DANIEL DAN YOSAFAT HIDUP DI DUNIA KEKERASAN
Renungan Khotbah Hamba Tuhan Kata Bijak Saat Teduh Kesaksian / Reflections Sermons Servant of God Teen Thoughts Wisdom Materials Quiet Time Testimony
Merasa sama-sama terbuang dari
keluarga, Daniel dan Yosafat melampiaskannya ke luar rumah. Yosafat merasa
tidak diterima dan kehilangan perhatian oleh keluarga dan berusaha mencarinya diluar.
Begitupun juga dengan Daniel yang merasa bermasalah dengan keuangan
keluarganya. Mereka berdua membuktikan pertemanan melalui kehidupan jalanan.
Sifat Daniel yang emosional dan
temperamen membuat kerap kali menghadapi perkelahian di jalanan. Minuman keras
dan menghisap ganja menjadi medium lain Daniel dan Yosafat sebagai dampak dari
rasa ketertolakan mereka dirumah. Bahkan Yosafat pun merasa senang ketika
ayahnya yang sakit komplikasi meniggal dunia. “Saya merasa senang, karena
selama dia hidup, saya merasa dia musuh saya,” kata Yosafat.
Masalah keuangan pun mendera
keluarga Daniel. Mereka tidak memiliki pekerjaan tetap yang dapat menopang
kehidupan keluarga. Dalam kondisi seperti itu, Daniel dan Yosafat ditawari oleh
seorang temannya untuk menjadi tukang pukul bayaran. Mereka pun membuntuti
target sasarang untuk mengetahui gerak gerik mereka, dan menunggu kesempatan
untuk memukulinya. Uang DP dari pemukulan tersebut mereka gunakan untuk
foya-foya.
Ada perasaan kesepian dan
ketidaknyamanan pada diri Daniel ketika melakukan profesi menjadi tukan pukul
bayaran tersebut. Didalam kebersamaannya bersama teman-teman, seringkali Daniel
merasa kekosongan jiwa yang menghebat. Hingga suatu ketika dirinya menonton
tayangan di televisi tentang pertobatan seseorang. Disitu dirinya terdesak oleh
pemikiran untuk berubah.
Hanya beberapa hari lagi untuk
melaksanakan eksekusi terhadap target, Daniel dan Yosafat diajak oleh seorang
temannya untuk mengikuti sebuah camp rohani anak muda. Daniel dan Yosafat pun
pergi mengikuti camp tersebut. Disanalah mereka terbuka hati oleh sesi
konseling dan pertobatan. Disanalah mereka berdua bertobat dan merasakan
sukacita yang selama ini mereka cari. Mereka berdua juga mau mengampunti setiap
orang yang telah menyakiti hati mereka. Kelegaan dan sukacita kini mereka
dapatkan.
Yosafat kini berubah menjadi
pribadi yang bertanggung jawab dan sayang mengasihi akan keluarganya. Sedangkan
Daniel mengabdikan dirinya untuk para pemuda yang hidupnya sama dengan dirinya.
“saya merasa Yesus adalah sosok yang hidup. Bukan hanya cerita dalam buku waktu
saya sekolah minggu saja. Karena saya sudah membuktikan bahwa Yesus mengubah
hidup saya dan keluarga saya juga,” ungkap Daniel.
Renungan Khotbah Hamba Tuhan Kata Bijak Saat Teduh Kesaksian / Reflections Sermons Servant of God Teen Thoughts Wisdom Materials Quiet Time Testimony
ENGLISH
TESTIMONY
TRUE STORY DANIEL and JEHOSHAPHAT LIFE IN THE WORLD OF VIOLENCE
Feeling equally outcast of the family, Daniel and Jehoshaphat vent to the outdoors. Jehoshaphat was not accepted and the loss of attention by the family and trying to find out. As well, with Daniel who was in trouble with the family's finances. They both proved friendship with street life.Daniel trait emotional and temperament make often face a fight in the street. Liquor and smoke marijuana become another medium of Daniel and Jehoshaphat as a result of the sense of rejection that they feel at home. Even Jehoshaphat also feel happy when his sick father to die from complications of the world. "I feel happy, because as long as he's alive, I feel he is my enemy," said Jehoshaphat.Financial problems also plagued the Daniel family. They do not have a steady job that can sustain family life. In such conditions, Daniel and Jehoshaphat was offered by a friend to be paid thugs. They also trailed the target to determine their gestures, and waiting for a chance to beat him. DP money from the beatings they used to spree Spree.There is a feeling of loneliness and discomfort in oneself Daniel when the profession is united at a fee. In the togetherness with friends, Daniel often feel emptiness soul intensified. Until one day he was watching a show on television about one's repentance. There, he was forced by the rationale for change.Just a few more days to carry out the execution of the target, Daniel and Jehoshaphat invited by a friend to attend a spiritual youth camp. Daniel and Jehoshaphat was going to follow the camp. That's where they open hearts by repentance and counseling sessions. It was there that they both repent and feel the joy that they had been looking for. They both also forgive everyone who has hurt them. Relief and joy now they get.Jehoshaphat now transformed into a responsible person and love to love his family. While Daniel devoted himself to the youth who lives with him. "I feel Jesus is a living being. Not just a story in a book when I was in school weeks. Since I already proved that Jesus changed my life and my family as well, "said Daniel.
No comments:
Post a Comment
Komentar Anda Sangat Membantu Kami...