MENJADI TEMPAT PERHENTIAN TUHAN (Pdt. Agung Takariana)
Mazmur 132 : 1 – 7; 9 – 10; 13 – 18
Renungan Khotbah Hamba Tuhan Kata Bijak Saat Teduh Kesaksian /
Reflections Sermons Servant of God Teen Thoughts Wisdom
Materials Quiet Time Testimony
Kehadiran Tuhan dalam hidup kita
akan mendatangkan sebuah perubahan yang besar. Tuhan melenyapkan semua
kegelapan dalam hidup kita. Namun adakalanyan saat pergumulan hidup begitu
berat, kita bertanya pada Tuhan “Kapan Tuhan, saya mendapat jadwal kunjungan
dari Tuhan?”... apakah Tuhan hanya datang, berhenti dan tinggal dengan
orang-orang tertentu saja?.
Orang-orang yang secara mata jasmani hebat? Pada
kenyataanya, tidaklah demikian. Sejumlah kesaksian dalam Alkitab mencatat
tentang kisah hidup orang-orang yang tidak dianggap oleh dunia, bahkan sama
sekali dijauhi tapi Tuhan berkenan berhenti bahkan tinggal dalam hidup mereka.
Siapa yang tidak tahu Bartimeus si buta, yang berteriak-teriak minta belas
kasihan saat Tuhan ada di Yerikho atau Zakheus, pemungut cukai yang dibenci
orang-orang sekotanya. Namun hanya untuk meliha Tuhan rela memanjat pohon tanpa
peduli apa tanggapan orang lain. Demikian juga permpuan sakit pendarahan selama
12 tahun, yang sembuh hanya dengan satu sentuhan pada jubah Tuhan. Bagaimana
dengan Maria Magdalena? Perempuan yang dikenal paling berdosa di kota itu,
semua orang memandang dengan hina padanya, tanpa diundang, Maria Magdalena
datang pada jamuan makan yang diadakan Simon, dan khirnya Maria Magdalena masuh
daftar prioritasnya Tuhan.
Apa yang terjadi? Bagaimana
mereka bisa membuat Tuhan berhenti dan tinggal dalam hidup mereka?
Raja Daud, pribadi yang sangat
terkenal dalam Alkitab, tentang bagaimana cintanya pada Tuhan, mengajarkan
pelajaran yang sangat penting bagi kita.
Mazmur 132 dimulai dengan
penderitaan Raja Daud. Masalah apakah yang membuat Raja Daud menderita? Sakit
penyakit? Ekonomi? Keluarga?
Tidak satupun pertanyaan tadi
yang menjadi penyebab penderitaan Raja Daud. Yang menjadi penyebab
penderitaannya adalah cintanya yang besar pada Tuhan. Ayat 2 dari Mazmur 132
mencatat bagaimana Raja Daud sudah berjanji dan bernazar pada Tuhan untuk
membuat tempat perhentian bagi Tuhan. Ia tidak akan masuk dalam kemah
kediamannya, tidak akan berbaring di ranjang petidurannya, tidak akan
membiarkan matanya tertidur sampai semua kerindua hatinya tergenapi. Dan
cintanya pada Tuhan telah dimulai sejak ia masih muda belia, saat Daud masih
menjadi pengembala 2-3 ekor kambing domba ayahnya di padang efrata sampai saat
ia membawa Tabut Allah kembali dari rumah Abinadab di pegunungan Yaar.
Sejak masih kecil, dalam tradisi
orang yahudi sudah diajarkan kepada anak-anak untuk hidup beribadah dalam
Tabernakel Musa dan diajarkan tentang Tabut Allah, bagaimana Tabut Allah yang
tadinya berisi 2 loh batu Firman Allah dan diletakkan di Ruang Maha Kudus,
namun sejak masa Imam Eli dan anak-anaknya Hofni dan Pinehas yang berbuat dosa,
membuat Tuhan mengijinkan Tabut Allah
dirampas oleh orang Filistin dan dibawa ke Filistin. Daud kecil
menyimpan semua kisa itu dalam hatinya dan cintanya pada Tuhan membuat saat
Daud diangkat menjadi Raja (2 Samuel 5), program pertama yang ia lakukan adalah
mengembalikan Tabut Allah (2 Samuel 6). Beda dengan yang dilakukan oleh Saul
yaitu memperkuat barisan. Daud membawa kembali Tabut Allah dan meletakkannya di
Sion, dekat dengan tempat kediaman Daud, Daud tidak mau jauh dari hadirat
Tuhan. Hasrat hati Daud adalah memberikan tempat perhentian bagi Tuhan. Itulah
sebabnya dalam Amos 9:11, dikatakan “Aku akan mendirikan kembali pondok Daud..”
Tuhan hendak memulihkan pondok
Daud, bukan Tabernakel Musa atau Bait Allah Salomo, karena pondok Daud
berbicara tentang Hati yang mencintai Tuhan lebih dari segalanya. Milikilah
hati yang mencintai Tuhan. Kasih mula-mula. Cinta Daud terhadap Tuhan tidak
pernah pudar.
Yak 5 : 17 memberi kesaksian kepada kita tentang Elia, manusia
biasa yang berdoa karena 3,5 tahun terjadi kekeringan dan saat ia berdoa minta
hujan, maka hujanpun turun. Kenapa terjadi kekeringan bagi bangsa Israel?
Karena Mezbah Penyembahan pada Tuhan dirusak. Hujan berbicara tentang berkat.
Mungkin ada diantara kita yang selama tahun 2012 mengalami kekeringan dalam
kehidupannya, perbaiki mezbah penyembahan pada Tuhan. Pulihkan hasrat hati kita
pada Tuhan.
Apa yang membuat Tuhan mau
berhenti dalam hidup kita? Cinta yang bergairah pada Tuhan.
Pujian dan penyembahan adalah
ekspresi rasa cinta kita pada Tuhan. Tuhan memilih tinggal di Sion, karena di
Sion ada Daud, yang senantiasa menaikan pujian dan penyembahan dengan gairah
dan hasrat yang menyala-nyala pada Tuhan. Cinta yang melebihi apapun. Saat kita
memuji dan menyembah Tuhan dengan cinta yang kuat dalam hati kita, jangan
dipedulikan apa kata orang terhadap kita. Asalkan Tuhan disenangkan , itu yang
terutama.
Saat hati Tuhan disenangkan, saat
Tuhan berhenti dalam hidup kita, tinggal dalam hidup kita maka Tuhan akan
memberkati perbekalan kita dengan limpah dan orang-orang yang miskin akan dikenyangkan
dengan roti. Semua berjat dalam Mazmur 132 ayat 15 : 18 menjadi bagian kita
juga.
Waktu hidup kita menjadi tempat
perhentian Tuhan, waktu gereja dan pelayanan kita menjadi tempat perhentian
Tuhan maka terobosan besar akan terjadi. Untuk apa memiliki gedung gereja besar
jika tanpa kehadiran Tuhan, itu sama halnya dengan masa dimana Tabut Allah
sedang dirampas bangsa Filistin. Beribadah tanpa kehadiran Tuhan.
Jika Tuhan sanggup mempromosikan
Daud, dari seorang gembala 2-3 ekor kambing domba menjadi seorang Raja yang
besar, maka Tuhan yang sama sanggup melakukan hal yang sama untuk kita saat
ini. Jadikan hidup kita tempat perhentian Tuhan, milikilah cinta yang bergairah
pada Tuhan, cinta yang tidak akan pudar oleh waktu dan tekanan hidup, cinta
pada Tuhan yang melebihi apapun yang bisa diberikan dunia pada kita, cinta yang
besar. Cinta pada Tuhan seumur hidup kita dan ekspresikan cinta kita lewat
pujian dan penyembahan pada Tuhan, sampai hati Tuhan tergerak dan Tuhan
memutuskan untuk menjadikan hidup kita, rumah tangga kita dan pelayanan kita
tempat kediaman Tuhan dan saat itulah kita melihat mujizat terjadi dalam hidup
kita. Amin.
Renungan Khotbah Hamba Tuhan Kata Bijak Saat Teduh Kesaksian /
Reflections Sermons Servant of God Teen Thoughts Wisdom
Materials Quiet Time Testimony
ENGLISH
BE THE GOD STOPS (Pdt. Agung Takariana)
Psalm 132: 1-7; 9-10; 13-18
The presence of God in our lives will bring a big change. God destroyed all the darkness in our lives. But while the struggle of life adakalanyan so heavy, we ask God "When God, I got a scheduled visit from God?" ... did God just come, stop and stay with certain people only?.
The people are great bodily eyes? In fact, it is not so. Numerous
testimonies in the Bible records the story of the lives of those who
are not considered by the world, even totally avoided but God would stop
even living in their lives. Who
does not know the blind Bartimaeus, who cried out for mercy when God
was in Jericho or Zacchaeus, the tax collector who hated the people of
his city. But only for seeing God willing to climb a tree without caring what other people respond. Likewise permpuan hemorrhaging for 12 years, which healed with just one touch of the robe of God. What about Mary Magdalene? Women
who are known as the most sinful city, everyone looked at him with
contempt, uninvited, Mary Magdalene came to the banquet held Simon, and
Mary Magdalene t last masuh list of priorities God.
What happened? How they could make God stop and stay in their lives?
King David, a very famous private in the Bible, about how the love of God, teaches a very important lesson for us.
Psalm 132 begins with the suffering of King David. The issue of whether that made King David suffer? Illness? Economy? Family?
Not a single question was the cause of the suffering of King David. The cause of his suffering was his great love for God. Paragraph 2 of Psalm 132 records how King David had promised and vowed to God to make stops for the Lord. He
will not enter the camp residence, would not lie down in bed
petidurannya, would not let her sleep until her kerindua fulfilled. And
her love for the Lord has started since he was very young, when David
was a shepherd 2-3 sheep in the paddock Euphrates father until he
brought the Ark of God back from the house of Abinadab in the mountains
Yaar.
Ever
since I was little, in the tradition of the Jewish people have been
taught to children to live a godly life in the Tabernacle of Moses and
the Ark of God is taught, how the Ark of God who had two stone tablets
containing the Word of God and placed in the Holy of Holies, but since
the days of Eli and his
sons Hophni and Phinehas who sins make God allowed the Ark of God was
taken by the Philistines and taken to the Philistines. Little
David store all the purse was in her heart and her love for God made
when David was made king (2 Samuel 5), the first program it to do is
return the Ark of God (2 Samuel 6). The difference with that is performed by Saul's line. David
brought the Ark of God and put it back in Zion, near the residence of
David, David would not far from the presence of God. David's heart's desire is to provide a place of rest for God. That is why in Amos 9:11, it says "I will build again the tabernacle of David .."
He
is ready to restore the tabernacle of David, not the Tabernacle of
Moses or Solomon's Temple, for the tabernacle of David talking about the
heart that loves God more than anything. Have a heart that loves God. First love. David's love for God will never fade.
James
5: 17 testified to us about Elijah, ordinary people are praying for 3.5
years of the drought, and as he prayed for rain, then the rain fell. Why there was a drought for the nation of Israel? Because Altar Worship the Lord destroyed. Rain talks about blessings. There may be those among us who experience dryness during the year 2012 in the life, worship at the altar of the Lord correct. Restore the desire of our hearts to God.
What makes God want to stop in our lives? A passionate love for God.
Praise and worship is the expression of our love for God. God
chose to live in Zion, Zion because there is David, who always raised
in praise and worship with passion and a burning desire for God. The love that more than anything. When we praise and worship the Lord with tough love in our hearts, do not care about what people say about us. So long as God is pleased, it was the primary.
At
the heart of God is pleased, when God stopped in our lives, living our
lives, God will bless us with abundant supplies and poor people will be
nourished by the bread. All berjat in Psalm 132 verse 15: 18 to be part of us, too.
When our lives become shelters of God, the church and ministry time we become God stops the big breakthrough will occur. For
what has the church building if without the presence of God, is the
same as the period in which the Ark of God is taken of the Philistines. Worship without the presence of the Lord.
If God can promote David, a shepherd of sheep 2-3 be a great king, the same God who can do the same for us today. Make
our lives where God stops, have a passionate love for God, a love that
will not fade with time and the pressures of life, love God more than
anything in the world that could be our great love. Love
the Lord all the days of our lives and express our love through praise
and worship the Lord, and the Lord moved the heart of God decided to
make our lives, our homes and our service abode of God and that's when
we see miracles happen in our lives. Amen.
No comments:
Post a Comment
Komentar Anda Sangat Membantu Kami...